Penting Bagi Seorang Salik

Iblis akan masuk kedalam org2 disekitarmu untuk mempengaruhimu dgn kata2 yg nampaknya baik, spt ini: "buat apa cari Allah, beribadah saja yg tekun seperti tuntunan rasulullah, pasti akan selamat". kata2 spt itu adalah kata2 yg di dorong oleh iblis, sbb dia tahu, selagi manusia tdk kenal TUHANNYA, maka ibadahnya manusia sebanyak apapun akan spt debu yg berhamburan dan mudah dipengaruhi iblis, krnnya iblis akan berusaha keras agar manusia jangan sampai kenal TUHANNYA, kalau sampai kenal, iblis akan gagal dalam misinya.





Bagi pejalan (salik) yang hendak berjalan. Ketahuilah, iblis itu adanya disebalik akalmu sendiri, kerajaannya adalah angan2. semakin berangan, kerajaan iblis semakin besar dlm dirimu. Meskipun seseorang bisa terbang ke alam tinggi, ia tetap akan disertai iblis. Iblis itu tahu banyak rahasia langit, bahkan rahasia yg tdk diketahui para malaikat, dia bisa tahu. Maka tidak ada cara lain untuk bisa mengalahkannya, kecuali dengan kepasrahan totalitas dan mengosongkan pikiran, sbb iblis tahu semua isi akal pikiranmu sejak kamu lahir. Dalam setiap keadaan harus bisa kosong dan hampa, ora ono opo-opo. tinggalkanlah rancang2 akalmu, mulailah berlatih hidup dlm spontanitas dan lebur dalam refleks alami dan gerak dalam ruhani yg lembut. belajarlah untuk memahami gerak dalam ini.





Tentang tahapan dzikir yang kami sampaikan, banyak yang bertanya tentang MURSYID/GURU, bahwa itu harus digurukan dsb, maka akan saya jawab dan terangkan, bahwasannya engkau haruslah yakin bahwa kita itu hidup dibawah pengaturan langsung dari Qodrat dan Irodat Allah ta'ala, apa yang engkau terima dariku adalah sebuah pintu masuk bagimu, menuju jalan yang lebih baik. kelak saat waktunya tiba bagimu untuk menerima penambahan keilmuan dari Allah Ta'ala, engkau dengan sendirinya akan dipertemukan dgn GURU untukmu sampai sekian waktu tertentu. lalu akan dipertemukan dgn GURU2 lainnya, semuanya itu adalah proses alam yg akan terjadi dgn sendirinya. Tidak perlu engkau rancang2 dengan akalmu sendiri untuk mencari guru kesana kemari, cukup engkau yakin kepada Allah saja, maka proses bertemu guru demi guru akan terjadi dgn sendirinya dalam hidupmu kelak





Allah... Dialah yang awal, Dialah yang akhir, Dialah yang Dzahir Dialah yang batin. Awal-akhir, dzahir-batin adalah Allah tanpa terkecuali, semuanya adalah ALLAH tanpa terkecuali, tiada hijab sama sekali. Sejatinya yang engkau perlukan bukanlah "mencari" ALLAHMU, melainkan "menerima" ALLAHMU. Engkau bisa melakukan semua itu bilamana engkau telah menyerahkan dirimu secara totalitas kepadaNYA, bukan dengan merasa sebagai Allah. Bilamana engkau mengawali perjalanan ini dengan merasa sbg Allah, engkau sedang salah jalur, tetapi bilamana engkau mengawali perjalanan ini dengan MENIADAKAN/MENGOSONGKAN dirimu, jalanmu benar. Perjalanan ini bisa engkau lakukan dengan selalu melatih dirimu dalam zuhud dan kosong, hampa, memandang dunia ini dengan hampa, ora ono opo-opo. melenyapkan merasa ini itu, perasaan ini itu, ingin ini itu, pikiran ini itu. Untuk menuju pengosongan diri itu adalah perkara yang super sulit, karenanya diperlukan metode dan latihan2 khusus selalu tekun mengolah rasa mencapai manjinge roso ing Gusti (hidupnya rasa Ketuhanan di dalam hati/hadirnya ALLAH didalam hati).
Lalu apakah yang akan engkau peroleh dari semua ini??.....
Puncak pencapaian adalah adanya KEBAHAGIAAN ABADI, yang tiada putus-putusnya, baqa' billah, kekal didalam ALLAH. Kebahagiaan sejati yang tiada dapat diukur-ukur, tiada dapat dikata-kata lagi. Adapun anak, istri, harta, dan semua kesenangan dunia ini adalah kebahagiaan yg segera lenyap dan terputus, dan menyisakan rasa sedih di dalam ruhanimu ketika engkau meninggalkannya kelak.
29 May 2012 at 22:00Public





TITIK-TITIK KANDAS DARI PERJALANAN
engkau akan segera kandas dan perjalananmu tidak bisa lebih jauh lagi apabila:
1. engkau meninggalkan zuhud dan kosong.
2. engkau sibuk mengejar urusan gaib, memburu-buru barang-barang gaib, makhluk halus dsb
3. engkau sibuk bermain-main dengan karomah dan menebar karomah dan sana-sini, ilmu disana-sini.
4. engkau sibuk bermain-main dengan mata batiniah, teropong sana-sini.
Meskipun kesemuanya itu juga anugrah, tetapi bilamana engkau disibukkan olehnya, engkau akan kandas. Ibaratnya sebuah perjalanan menuju suatu tempat, lalu ditengah perjalanan engkau melewati kompleks pelacuran, engkau mampir dan terlena mngencani para pelacur, engkau akan segera tertinggal kereta. Tidak bisa lebih jauh lagi







Bagi murid2 cinta yang hendak beranjak dewasa, pesan tambahan bagimu:
Bilamana dalam perjalanan ini yang engkau kejar adalah wujud rupa, maka engkau akan senantiasa dalam keadaan tertipu. Bila pikirmu ALLAH adalah seperti cahaya terang benderang yang luar biasa, maka DIApun akan mawujudkan cahaya terang benderang. Adalah DIA sejatinya hanyalah mengikuti prasangkamu saja tentangNYA. Oleh sebab itu engkau tetap saja dalam keadaan tertipu. Cukup engkau duduk manis saja, dan kosongkan dirimu, menikmati hari2mu dalam penjara tubuh ini. Bila engkau cukup setia, maka hari demi hari, semuanya akan menjadi terang bagimu dan kebebasan yang membahagiakan akan menghampirimu.

31 May 2012 at 02:58Public





Berlatihlah mengolah rasamu, mengosongkan dirimu, menghidupkan kewaspadaanmu. Dalam suatu perkataan, yang engkau pandang bukan lagi siapa yang mengatakan, apakah ulama ataukah tukang becak, tak ada pilah pilih. Apa yang dikatakannya, apakah tampaknya baik ataukah tampaknya buruk juga tak ada pilah-pilih. Hidupkanlah rasamu yang terdalam, tangkaplah rasa yang terpancar, apakah polos penuh keluguan kata-kata itu ataukah kepalsuan. Inilah seni jiwa yg terdalam namanya. Maka ketauhilah di dalam kedalaman samudra ruhani itu hanya ada dua alternatif, polos ataukah palsu, black or white, hitam atau putih, terbuka ataukah tertutup, iman ataukah kafir. Yang palsu2 segera singkirkan atau hindari saja, tidak perduli siapa saja. Kudu ati-ati lan waspodo, ngertiyo sak kedeping netro (harus hati-hati dan waspada, jadilah tahu dalam sekejab mata).

1 June 2012 at 22:10Public





POLOS... LUGU... TELANJANG.... BUGIL.... BLOKO SUTO... ALAMI.... ASLI... ORIGINAL... SEJATI.... KOSONG.... ORA ONO OPO-OPO

1 June 2012 at 22:24Public







TEN COMMANDS.... sepuluh perintah 
Wahai saudara2ku jama'ah yang saya cintai, peganglah teguh ajaran-ajaran kehidupan dariku:

1. Ketahuilah sejatine ORA ONO OPO-OPO, peganglah teguh prinsip ini dimanapun dan kapanpun engkau berada dan sampai kapanpun engkau ada.
2. Bilamana engkau berurusan dengan orang yang bikin sulit atau bikin ribet, katakanlah "ORA URUS!!"
3. Bilamana saudara2 bertemu orang2 yang berbicara muluk-muluk dan mulut manis berbisa, katakanlah "ORA PERCOYO!!"
4. Bilamana saudara2 bertemu dengan orang2 yang sotoy, katakanlah "ORA TAKON!!"
5. Bilamana saudara2 bertemu wanita cantik dan seksi, katakanlah "ORA KUDU!!"
6. Bilamana saudara ditimpa bencana dan musibah, katakanlah "ORA OPO-OPO!!"
7. Bilamana ada yang mengajakmu berbuat maksiyat, katakanlah "ORA SUDI!!"
8. Bilamana ada yang bernasib baik dan hidup enak lebih darimu, katakanlah "ORA MELEK" (ora iri)
9. Bilamana ada yang memberimu amplop berisi duit, katakanlah "ORA NOLAK!!" (asal halal)
10. Bilamana ada yang nanya melulu, katakanlah "ORA RETI!!"
11 June 2012 at 02:42Public








BAGI PARA SALIK
Hendaknya mengetahui perihal keadaan yang ada pada kenyataan diri pribadi sendiri, ada dua keadaan yang mungkin dalam perjalanan salik:
1. asbab
2. tajrid
asbab adalah keadaan dimana engkau memiliki tanggungan, misal punya keluarga dsb. dalam keadaan ini mensyaratkan seseorang utk beraktifitas dan berinteraksi dgn org lain, mencari rizki dan jalan penghidupan bagi keluarganya/org yg berada dlm tanggungannya. Shg perjalanan bagi salik yg menempati keadaan spt ini adalah tidak bisa mengkonsentrasikan diri secara penuh/totalitas dlm hal Ketuhanan. Ia mesti bercampur baur dgn urusan duniawi. meski demikian para salik spt ini tak perlu berkecil hati sbb perjuangan maupun jerih payah keringatnya dlm menghidupi keluarga jg bernilai ibadah.
tajrid adalah keadaan dimana engkau tidak memiliki tanggungan atau kebutuhan hidupmu ada orang2 yang menanggungnya. Keadaan ini memungkinkan seseorang untuk berkonsentrasi penuh dlm urusan Ketuhanan dan meninggalkan keduniawiann secara totalitas.
Tajrid dan asbab adalah 2 keadaan yang berbeda, dan mesti bekerja sama saling dukung mendukung agar pencapaian bisa diraih dengan indah. Asbab mendukung urusan duniawi tajrid, dan tajrid mendukung urusan akherat asbab. Seorang yg menempati keadaan asbab mesti mengerti keadaannya, seseorang yg menempati keadaan tajrid jg mesti mengerti keadaannya.

12 June 2012 at 06:55Public








TENTANG SUWUNG/KOSONG
Ketiadaan mutlak itu sejatinya juga tiada, sederhananya begini, jikalau pada diri ALLAH itu ada URIP(HIDUP) itu artinya sudah ADA, bukan lagi mutlak TIADA. Lalu yang bagaimanakah tentang suwung/kosong itu??
Suwung itu bertingkat-tingkat dan berlapis-lapis, kuibaratkan seperti mengupas TENGAH, apakah tengah itu?... tengah adalah noktah (titik). ketika engkau memperbesar titik, maka ditengah titik itu masih ada titik lagi, ketika diperbesar lagi ditengahnya ada titik lagi, ketika diperbesar lagi ditengahnya ada titik lagi, trus menerus seperti itu, sampai sebanyak-banyaknya lapisan titik. Tiap kupasan dari titik itu, itulah yang tampil sebagai suwung(kosong). Oleh sebab itu, suwung selalu bertingkat-tingkat, sampai tak bisa lagi disimpulkan sebanyak apa lapisannya. Ibarat kata seperti pertanyaan sederhana tentang angka, berapa angka terkecil? dgn mudah engkau menjawab 0 (nol), tapi berapa angka terbesar, tidak ada yang pernah tahu.
Akal semesta/universal yang pertama kali diciptakan itu tidaklah bersifat statis (segitu saja), melainkan bersifat dinamis, trus menerus memancar kesegala arah, makin meluas dari waktu ke waktu, sampai tak terhingganya waktu. Ruang dan waktu pun makin melebar terus menerus....
Dengan demikian ketiadaan mutlak, juga mutlak tidak ada. yang ada adalah bergerak mendekati ketiadaan mutlak. Selalu ada rahasia dibalik rahasia.....
13 June 2012 at 17:50Public






.
Hawa nafsu itulah musuh abadi yang mesti mampu dikalahkan dengan latihan-latihan. Diantaranya dengan memperbanyak PUASA dan tirakat. Puasa yang dimaksud bukan sekedar menahan lapar dan syahwat, tetapi menahan semua nafsu2 yang ada. Sebab puasa yang sesungguhnya adalah PUSATNYA RASA. Ayo puasa tiap hari, kalau gak kuat buka aja tengah hari. Puasa buat tambahan bagi metode dzikir yg telah ada. akan mempercepat perjalanan

14 June 2012 at 21:08Public






BIAR PADA TIDAK BINGUNG TENTANG MATI DAN HIDUP, BAGI PARA SALIK, INILAH URUT-URUTAN PROSES PERJALANANNYA:
1. Laa ya muutu wa laa yahya.... mati tidak hidup tidak.... hidup bernyawa tetapi hatinya mati... (ini adalah sebelum proses perjalanan)
2. Mati didalam hidup (mematikan hawa nafsu, menutup howo songo, tetapi masih berdasarkan dorongan kehendak diri pribadi)
3. Hidup di dalam mati (menghidupkan/membangkitkan kesadaran batiniah/ruhaniah, mulai masuk kedunia realitas batiniah)
4. Mati di dalam mati (mati kedua, mematikan totalitas keakuan/dorongan kehendak pribadi lebur dlm kehendak Allah)
5. Hidup didalam hidup (baqo' billah, fana ul fana, kekal didalam Allah).
Bagi para pejalan minimal sudah berjalan sampai tahapan nomor 2 sudah Alhamdulillah.....
15 June 2012 at 14:47Public







Susah dan senang adalah dua orang penipu yang memalingkan perhatian dan merusak citra dari bening.... Kejernihan itu ada dalam tanpa rasa, sejatine tan ono roso

18 June 2012 at 21:27Public







Diantara para pejalan (salik) banyak yg lebih tertarik kepada bab-bab kegaiban, untuk mengetahui rahasia-rahasia alam gaib, ketimbang untuk belajar menerima setiap keadaan dan kenyataan hidupnya, nrimo ing pandum. Mereka akan terkecoh jebakan batman, memburu hantu gentayangan, tetapi lengah dan tidak mengerti maksud dan tujuan adanya dirinya. Batinnya tak mencapai pencerahan jiwa yang memadai, tetaplah diselimuti rasa tidak tenang dan was-was, ingin lekas sampai tetapi malah tidak sampai-sampai. Ketahuilah, pada akhirnya semua perjalanan itu akan tetap mentok, yaitu tetap saja untuk mengikuti maunya Allah, menuruti kehendakNYA, baik kita suka maupun tidak suka. Alangkah baiknya, jikalau engkau berkonsentrasi kepada kenyataan hidup, dan melatih dirimu menerima setiap kenyataan yang ada, dan bersyukur karenaNYA, untukNYA dan besertaNYA.
25 June 2012 at 00:30Public






Wahai salik.... teruslah berjalan dan berjalan untuk menggapai PENCERAHAN JIWA mu masing-masing. Setiap jiwa yang belum mengetahui tempat kedudukan akhirnya kelak, ia masih dalam perjalanan menuju pencerahan, tetapi belum sempurna dalam pencapaian pencerahan jiwa. Ketika pencerahan jiwa sudah mencapai kesempurnaannya, akan terang dan jelas tempat kedudukan akhirnya sendiri-sendiri. Dimana tempat kedudukan akhirmu kelak??.... Ayo, gapailah pencerahanmu.....

25 June 2012 at 18:57Public






Yang disebut ilmu bukanlah apa yang kukatakan padamu, tetapi apa yang engkau lakukan dalam lelakumu. Walaupun engkau membaca hikam 1000x sampai berbusa mulutmu, semuanya adalah sia-sia dan percuma saja tanpa lelaku. Lelaku itulah ilmu yang sesungguhnya, karena "ngelmu iku kalakone kanti laku" (ilmu adalah lelaku itu sendiri). Lelaku inti dalam ilmu Ketuhanan itu adalah pengendalian hawa nafsu, untuk mampu mengalahkan dan menundukkannya. Harus banyak-banyak tirakat, kuat lapar dan kuat melek malam, wening dan dzikir sbg ibadah utama. Hampa, kosong, ora ono opo-opo....... langsung terbang tinggi saja, embuh ora ngerti sampai mana...... jadilah penduduk langit, migrasi ke alam baka, alam kelanggengan..... *cling

27 June 2012 at 03:12Public




KUNCI ISTIQOMAH
Istiqomah itu teguh tegak kokoh pendirian seperti alif, itulah istiqomah. Maksudnya apa yang sdh diyakini agar diyakini sekuat-kuatnya tdk mudah goyah dan terpengaruh lagi, tetap dan rutin.
Bagaimana agar seseorang mudah untuk istiqomah??.... hanya ada satu jawaban saja. Laa syarikalahu, DIA tidak berserikat, karenanya janganlah engkau terlalu banyak berserikat/kumpul2, menurut seperlunya saja. Kapan engkau terlalu banyak kumpul2 engkau akan terpengaruh dan luntur secara pelan-pelan. mengapa bisa begitu??
Dalam proses berserikat/kumpul2 itu sbnarnya mudhorot2 dari orang2 akan masuk kedalam tubuh, namun mmng tidak kasat mata, wujudnya spt hawa negatif yang masuk menyelinap, lalu menimbulkan rasa sesak didalam dada, rasa terhimpit dan resah. Mudhorot2 ini hanya tertangkap dgn mata hakiki, tdk trtangkap mata lahiriah. Kalau terlalu banyak yang masuk engkau akan mengalami kegoyahan secara pelan-pelan, cara setan mmng spt itu. Pengetahuanmu ttg hal ini mungkin blm sampai.
3 July 2012 at 15:29Public






DUNIA PAGARNYA ADALAH DUNIA
Bagi para murid dan salik....
yang dimaksud "dunia pagarnya adalah dunia" itu maksudnya adalah begini, bahwa semua urusan-urusan yang berkaitan dengan duniawi, semisal rejeki dsb.... itu hendaknya dipagari dan dijaga dengan dunia, dlm hal ini adalah dipagari dgn sedekah, bukan dengan doa atau amalan-amalan. Adapun doa/amalan2 itu sebenarnya hanyalah sebagai pendorong saja dlm urusan duniawi, sdg pagar/utk melestarikan urusan dunia yg benar itu yah melalui sedekah. bagaimana bila miskin/kekurangan, sama saja, saya juga miskin, tdk apa-apa, kalau ada sedikit yah sedekahkan meski sedikit. Bila ada pengemis yah kasih saja, jgn prnah menghitungnya bhwa uangmu berkurang, atau khawatir dan sedih hati, nanti ada gantinya yg lebih banyak....
Setelah mengetahui hal ini engkau tidak perlu lagi sibuk kesana-kemari mencari kyai-kyai dsb utk meminta amalan atau doa-doa agar urusan duniawimu lancar. Sedekah itulah kunci utamanya, tdk ada yang lain lagi.
3 July 2012 at 21:42Public






Bagi seorang salik, kecintaan dan kedekatannya kepada gurunya, sebenarnya adalah kunci utama keberhasilannya. Sebelum cahayanya cukup kuat dan mampu kokoh menerima banyak benturan, ia senantiasa memerlukan cahaya dari gurunya untuk memperkuat tekat perjalanannya. Bagi sang guru pun sama, itu juga penguat, sebab cahaya akan bersinergi dgn cahaya menjadi saling menguatkan dan bertambah terang benderang.

13 July 2012 at 22:39Public






Dlm kesufian engkau harus memperbanyak ibadah2 lahiriah dulu agar bs naik sampai kealam malakut. baru melanjutkan kealam yg lbh tinggi. Salah satu cara utk naik adlah lewat shalat yg byk,terutama shalat malam, dzikir dan puasa. Klo engkau memulai perjalananmu hnya dgn skdr duduk diam, mengosongkan pikiran, engkau tak kan sampai mana-mana, malah rentan kemasukan makhluk halus.

17 July 2012 at 07:59Public






Wahai salik, jangan terlalu banyak membaca buku/kitab, tapi perbanyaklah lelaku/amaliah. Wawasan dari buku membuatmu pintar bicara dan menampakkan dirimu menonjol dibanding yang lain, lalu timbullah merasa lebih tahu, padahal sbnrnya kamu tidak tahu selain hanya baca tulisan org lain saja, itulah hijab bagimu. Engkau malah merugi. Sbb sulit untuk belajar bodoh kalau sudah terlanjur pintar.
Lelaku membuatmu tidak banyak tahu, tetapi mampu menangkap dan mengerti "rasa" nikmatnya makrifatullah.
"mengertilah apa yang engkau rasakan, dan rasakanlah apa yang engkau mengerti"

26 July 2012 at 15:53Public





saudara mesti menemukan iblismu sndiri dahulu, baru bs faham ttg angan-angan, iblis itu nyata bukan cuman kiasan. mski tampak semulia apapun, angan-angan itu adalah hanya hayalan belaka. meski engkau berangan-angan kaya raya lalu uangmu utk memelihara 1000 anak yatim, sekalipun tampak baik dimatamu, tetapi itu hanya angan-angan dan hayalan saja, bukan suatu kenyataan. adalah jauh lebih mulia menyumbang 500 perak kekotak amal daripada berangan2 spt itu.

14 August 2012 at 00:29Public




Ingat-ingatlah, ketika dalam lelakumu engkau mengincar suatu kekuatan gaib atau bisa menjadi super full karomah, engkau saat itu sedang salah arah, yang engkau tuju malah ilmu, bukan Pemilik ilmu. Keadaanmu bisa diumpamakan orang yang hendak mengawini seorang wanita, tetapi yang engkau incar untuk merampok hartanya. Waspadalah itu pikiran dari tipudaya setan.
14 August 2012 at 05:18Public




Allah ingin dikenali. itulah mengapa org ingin berthoriqoh/­berjalan menujuNYA, agar bisa mengenalNYA, tetapi hrs kenal diri sendiri dulu sblm bs mengenalNYA. jgnlah berputus asa, seorang yg hendak mengenalNYA akan diuji bertahun2, sampai ia bosan dan merasa "semua ini percuma" dan hendak pergi meninggalkan apa yg sdh menjadi lelakunya.
16 August 2012 at 21:19Public


engkau adalah kesadaranmu sendiri, kemanakah kesadaranmu pergi, disanalah dirimu berada. kemanakah kesadaranmu tertuju, itulah dirimu. dirimu adalah apa yang engkau pikirkan, bukan apa yg orang lain pikirkan tentangmu.
16 August 2012 at 20:04Public



No comments:

Post a Comment